Halaman
127
Kelas VIII SMP/Mts
Bab 5 Bhs. Indonesia
Bab
5
(sumber: www.geografical.com)
M
ula-mula terjadi guncangan secara tiba-tiba. Segala perabotan di rumah
kita ikut bergetar. Bahkan, beberapa di antaranya ada yang terjatuh. Kalau kita
keluar, mungkin pula ada rumah tetangga yang roboh. Itulah proses terjadinya
gempa.
T
adi pagi hujan turun dengan sangat deras. Jalan-jalan penuh dengan
genangan air. Sampai sekolah pun terlambat karena jalan menjadi macet.
C
erita semacam itu mungkin pernah kamu dengar dari teman, atau saudara
ketika musim hujan tiba. Bahkan, mungkin kamu sendiri pernah pula mengalami
pengalaman semacam itu.
C
erita tentang proses peristiwa seperti di atas akan kamu pelajari pada bab
ini. Cerita semacam itu pula yang disebut eksplanasi. Peristiwa-peristiwa alam,
seperti terjadinya hujan, gempa bumi, dan peristiwa alam lainnya dapat disajikan
dalam bentuk eksplanasi. Begitupun peristiwa-peristiwa yang terkait dengan
masalah sosial, budaya; mungkin pula dengan politik dan ekonomi; banyak yang
disajikan dalam jenis teks eksplanasi.
Urutan Cerita Menarik
Dalam Eksplanasi
128
Kelas VIII SMP/MTs
T
idak hanya sebagai pembaca, diharapkan dengan mempelajari bab ini
diharapkan kamu pun bisa menyampaikannya dengan lebih baik dan menarik.
Ayo, kita mulai mempelajarinya!
Pengalamanku
1. Bagaimana ceritanya kamu bisa datang ke sekolah pada hari ini?
2. Urutkan kembali peristiwanya secara lebih terperinci?
A. Menentukan Ciri-ciri Teks Eksplanasi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: Menentukan
informasi dari teks eksplanasi berupa paparan fenomena alam/yang kamu
dengar atau kamu baca.
1. Pengertian Teks Eksplanasi
B
acalah teks berikut!
A
wal pemerintahan Kabupaten Bandung dimulai sejak Piagam Sultan Agung
Mataram pada tanggal 20 April 1641. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan
sebagai hari jadi Kabupaten Bandung.
S
ebelum mencapai bentuk pemerintahan sekarang, Kabupaten Bandung
mengalami perkembangan kekuasaan dari zaman ke zaman. Pada masa Kerajaan
Pajajaran berkuasa, sekitar akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, di tatar
Periangan belum ada bentuk kabupaten, hanya terdiri atas beberapa keprabuan.
Istilah keprabuan diambil dari kata prabu yang berarti ‘leluhur’ atau ‘raja muda’.
Peta Kabupaten Bandung
129
Kelas VIII SMP/MTs
Bab 5 Bahasa Indonesia
P
ada tahun 1575 yang berkuasa di daerah Pajajaran adalah pemerintahan
Islam. Dilanjutkan pemerintahan Mataram (1621–1677) dan pemerintahan
Belanda. Saat Mataram berkuasa itulah, nama keprabuan diubah menjadi
kabupaten.
B
erdasarkan piagam itu, Sultan Agung diangkat Tumenggung
Wiraangunangun sebagai Bupati Bandung. Ketika itu, pemerintahan Kabupaten
Bandung berpusat di daerah Krapyak atau Bojongasih. Tepatnya di tepi Sungai
Cikapundung, dekat muaranya yaitu Sungai Citarum. Nama Krapyak kemudian
berganti menjadi Citeureup. Nama itu hingga kini tetap abadi menjadi salah satu
nama desa di Dayeuhkolot.
P
ada masa Bupati Wiranatakusumah II (1794-1829) Ibu Kota Kabupaten
Bandung dipindahkan dari Krapyak (Dayeuhkolot) ke pinggir Sungai Cikapundung
atau Alun-alun Bandung sekarang. Pemindahan tersebut berdasarkan perintah
Gubernur Jenderal Hindia Belanda,”Deandels”. Peristiwa itu terjadi pada 25 Mei
1810. Alasan pemindahan tersebut akan memberikan prospek baik terhadap
perkembangan wilayah itu. Pada saat itu Deandels yang mendapat julukan "Mas
Galak" tengah membuat jalan dari Anyer ke Panarukan. Kebetulan jalur tersebut
melewati tatar Priangan atau Kota Bandung pada saat sekarang ini. (dokumentasi
penulis)
....
T
ampak jelas bahwa teks tersebut menjelaskan sejarah perkembangan
Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Teks tersebut menjelaskan peristiwa demi
peristiwa yang terjadi selama perkembangan Kabupaten Bandung, mulai dari
berdirinya sampai pada periode-periode berikutnya. Teks dengan ciri tersebut
dapat disebut eksplanasi, yakni teks yang menjelaskan hubungan peristiwa atau
proses terjadinya sesuatu. Dalam contoh di atas, peristiwa yang dijelaskan adalah
sejarah perkembangan sebuah kabupaten.
S
elain proses perkembangan suatu tempat, teks eksplanasi dapat kamu
temukan pada bacaan-bacaan lain yang menjelaskan proses terjadinya fenomena
alam, sosial, atau budaya. Mungkin juga pada proses yang berkenaan dengan
tubuh manusia.
130
Kelas VIII SMP/MTs
Kegiatan 5.1
A.
J
awablah pertanyaan berikut!
1.
A
pa yang dimaksud dengan teks eksplanasi?
2.
M
engapa teks bertopik "Sejarah Kabupaten Bandung" disebut teks
eksplanasi?
B.
1.
T
uliskanlah sekurang-kurangnya tiga topik yang mungkin dikembangkan
berkenaan dengan fenomena berikut!
Fenomena
Contoh Topik
a. Alam
b. Sosial
c. Budaya
2.
R
undingkanlah topik-topik yang telah kamu buat itu dengan 2–3
temanmu untuk ditanggapi dalam hal ketepatannya!
Penanggap
Isi Tanggapan
a. . . . .
b. . . . .
c. . . . .
2. Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
Perhatikanlah teks berikut!
A
rus atau aliran energi bermula dari matahari sebagai sumber utamanya.
Energi cahaya matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen.
Oleh produsen, energi cahaya matahari diubah menjadi energi kimia. Energi
kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai tingkat trofik melalui
jalur rantai makanan. Energi kimia yang diperoleh organisme digunakan untuk
kegiatan hidupnya.
131
Kelas VIII SMP/MTs
Bab 5 Bahasa Indonesia
S
etiap organisme melakukan pemasukan dan penyimpanan energi.
Pemasukan dan penyimpanan energi dalam ekosistem disebut produktivitas
ekosistem. Produktivitas ekosistem terbagi dua, yakni produktivitas primer dan
produktivitas sekunder.
En
ergi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja. Produsen dan
kons
umen akan menggunakan sebagian dari energinya untuk aktivitas hidup
seperti tumbuh, reproduksi, respirasi, dan sebagainya. Akan tetapi, sebagian lagi
hilang dalam bentuk energi panas.
En
ergi masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen. Energi ini
disimpan dalam bentuk zat organik yang dapat digunakan sebagai bahan makanan
dan disebut
produksi
primer
. Hal ini merupakan patokan (parameter) untuk
menghitung seluruh arus energi yang melalui komponen biotik. Berdasarkan hal
itu, dapatlah diukur jumlah kehidupan yang dapat didukung oleh suatu ekosistem.
C
ahaya matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan.
Tumbuhan berklorofil memanfaatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis.
Sinar matahari yang ditangkap oleh tumbuhan itu berbeda-beda banyaknya. Hal
ini tergantung pada ketinggian dari permukaan laut (dpl) dan penutupan oleh
tumbuhan suatu daerah.
S
ebagian kecil energi matahari diserap oleh klorofil dan digunakan untuk
memproduksi molekul-molekul organik yang disimpan sebagai energi kimia.
Kecepatan menyimpan energi kimia oleh tumbuhan disebut produksi primer
kotor (PPK). Kurang lebih dua puluh persen dari PPK digunakan oleh tumbuhan
sendiri untuk respirasi dan fotorespirasi. Sisanya baru disimpan oleh tumbuhan
dan dikenal sebagai produksi primer bersih (PPB).
En
ergi yang tersimpan dalam makanan digunakan oleh konsumen untuk
aktivitas hidupnya. Pembebasan energi yang tersimpan dalam makanan dilakukan
dengan cara oksidasi (respirasi).
Or
ganisme yang menggunakan energi cahaya untuk mengubah zat anorganik
menjadi zat organik disebut fotoautotrof. Organisme yang menggunakan energi
yang didapat dari reaksi kimia untuk membuat makanan disebut kemoautotrof.
(dokumentasi penulis)
T
eks di atas terdiri atas paragraf-paragraf. Setiap paragraf mengusung sebuah
topik, yaitu tentang terjadinya arus energi. Adapun kalimat-kalimat yang mengisi
setiap paragrafnya berupa fakta. Fakta itu dirangkaikan dengan pola kronologis
(urutan waktu) ataupun secara kausalitas (sebab akibat).
132
Kelas VIII SMP/MTs
Kegiatan 5.2
A.
J
awablah pertanyaan berikut!
1. B
agaimana ciri umum dari teks eksplanasi?
2. A
pa yang dimaksud dengan hubungan kausalitas dalam teks eksplanasi?
3. A
pa fungsi fakta dalam teks eksplanasi?
B.
1. B
acalah cuplikan-cuplikan teks di bawah ini!
2.
Tentukanlah cuplikan yang berkategori teks eksplanasi bersama temanmu!
3. Je
laskan pula alasan-alasannya!
a.
K
eti
ka liburan, aku tidak bepergian jauh, misalnya dengan berwisata
ataupun berkunjung ke rumah saudara yang ada di desa. Aku tidak senang
bepergian ke tempat yang terlalu jauh. Bepergian jauh itu buang-buang
waktu dan tenaga saja. Karena itu, aku hanya berjalan-jalan ke toko untuk
berbelanja ataupun bermain ke rumah teman yang masih satu kompleks.
b.
Di a
lam karbon dioksida mengalami siklus yang dikenal dengan siklus
karbon. Siklus karbon dimulai dengan dilepaskannya CO
2
oleh berbagai
macam sumber seperti pengilangan minyak bumi, asap pabrik dan kendaraan
bermotor, peristiwa alam seperti gunung meletus, organisme di laut, aktivitas
manusia, hewan dan tumbuhan. Hanya sebagian dari CO
2
yang dilepas ke
udara ini dapat diserap oleh hutan, tanah, dan laut.
c.
P
ersediaan darah di PMI selalu kurang. Pasien-pasien biasanya kehilangan
banyak darah karena kecelakaan, melahirkan, dioperasi, atau karena penyakit
berat lainnya. Lebih-lebih pada daerah yang mengalami bencana besar,
diperlukan persediaan darah yang banyak.Sementara itu, lebih banyak orang
yang perlu darah dibanding yang menyumbang. Orang yang memerlukan
darah juga harus dipastikan menerima darah yang baik karena terkadang
ditemukan juga darah yang tak bisa dipakai
Te k s
Jawaban
Alasan
Ya
Bukan
a.
b.
c.
133
Kelas VIII SMP/MTs
Bab 5 Bahasa Indonesia
C.
1. Sa
makanlah jawabannya dengan kelompok yang lain!
2. R
umuskan simpulan tentang kategori ketiga cuplikan teks tersebut!
Te k s
Simpulan
a.
b.
c.
B. Meringkas Teks Eksplanasi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: Meringkas isi teks
eksplanasi yang berupa proses terjadinya suatu fenomena dari beragam sumber
yang kamu dengar atau kamu baca.
1.
M
enentukan Gagasan Umum Teks Eksplanasi
U
ntuk meringkas teks eksplanasi kita perlu mengawalinya dengan memahami
gagasan pokok (ide pokok) dari paragraf-paragrafnya. Berdasarkan gagasan
umum itulah, kamu akan memadukannya menjadi teks baru yang lebih ringkas.
Perhatikanlah contoh-contoh berikut!
a.
S
ejak masa dahulu, para ahli bintang (astronom) mempelajari bintang-
bintang di langit malam. Kemudian, mereka berhasil melihatnya melalui
teleskop. Sekarang kita dapat mempelajari angkasa luar dari dekat. Dengan
pesawat satelit dan kendaraan antariksa yang melakukan perjalanan ke
planet-planet, para astronom menemukan berbagai bukti yang luar biasa dari
rahasia angkasa luar.
b.
B
eberapa roket ruang angkasa menggunakan bahan padat untuk mendorong,
dan menekannya ke depan. Bahan bakar tersebut lebih kuat dibandingkan
dengan bubuk mesiu, tetapi mempunyai cara kerja yang sama. Sebagian besar
pesawat luar angkasa menggunakan bahan bakar cair. Bahan ini lebih serba
guna daripada bahan padat.
Bagian-bagian yang bergaris bawah merupakan gagasan pokok dari paragraf-
paragraf itu. Bagian tersebut dianggap sebagai dasar bagi pengembangan
paragraf-paragraf itu.
134
Kelas VIII SMP/MTs
Kegiatan 5.3
A.
S
ecara berdiskusi, tentukan gagasan pokok pada teks berikut.
B.
Sa
makan pendapat kelompokmu dengan kelompok lain untuk menentukan
kesamaan pandangan tentang gagasan pokok itu.
Teks Eksplanasi
Gagasan Pokok
Memasuki puncak arus balik H +7 atau Minggu
(21/11) sekira pukul 14.00 WIB, arus lalu lintas
kendaraan yang melalui jalur selatan, yang melintas
di wilayah Tasikmalaya sempat terhambat sekira
dua jam. Sumber kemacetan berada di tanjakan
Gentong kilometer 75 atau ruas jalan sekitar
Kampung Cingere, Desa Cirahayu, Kecamatan
Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya.
Kondisi ini terjadi akibat adanya kecelakaan
yang menimpa bus pariwisata tujuan Bandung
nopol Z 768 TA menghantam tebing. Pasalnya,
bus itu tidak kuat melalui tanjakan di daerah
tersebut, sehingga menyebabkan lajunya terhenti
dan langsung terseret mundur. Bus baru bisa
berhenti setelah bagian belakangnya menghantam
tebing. Demikian, dalam kejadian itu tidak ada
korban jiwa. Akan tetapi, ada sebuah sepeda motor
bernopol B 6765 CBO yang ditumpangi dua orang,
saat kejadian berada di belakang bus sehingga
keduanya terjatuh. Akibat terjatuh dua penumpang
sepeda motor mengalami luka-luka dan langsung
dilarikan ke puskesmas terdekat.
2. Langkah-Langkah Meringkas Teks Eksplanasi
R
ingkasan disusun berdasarkan bagian-bagian penting yang ada di dalam
teks. Gagasan penting itu biasanya berupa gagasan pokok, yang letaknya bisa di
bagian awal ataupun pada bagian akhir paragraf. Gagasan pokok yang ada pada
teks itu, lalu kita catat. Hasilnya kamu padukan dan diceritakan kembali dengan
menggunakan kata-kata sendiri.
135
Kelas VIII SMP/MTs
Bab 5 Bahasa Indonesia
Kegiatan 5.4
A.
1.
P
erhatikan teks tentang terjadinya arus balik!
2.
B
erdasarkan gagasan-gagasan pokok yang telah kamu catat itu, susunlah
ringkasannya. Gunakanlah kata-kata sendiri. Perhatian pula kepaduan
antarkalimatnya!
B.
1.
L
akukanlah silang baca dengan salah seorang teman!
2.
M
intalah penilaian/tanggapan atas ringkasan yang telah kamu buat!
3.
G
unakanlah format berikut!
P
enilai : ....
Aspek
Bobot
Skor
(1-4)
Nilai
Keterangan
a. Kesesuaian dengan teks asal
30
b. Kepaduan antarbagian
30
c. Keefektifan kalimat
20
d. Ketepatan ejaan/tanda baca
20
Jumlah
100
Tugas Individu
1.
B
acalah sebuah teks eksplanasi, baik itu dari buku, surat kabar, majalah,
internet, maupun sumber-sumber lain!
2.
R
ingkaslah isi teks itu dengan langkah-langkah yang telah dipaparkan
terdahulu!
3.
L
aporkan hasilnya dalam format seperti berikut!
J
udul teks
: ....
S
umber
:
....
To p i k
Gagasan-Gagasan Pokok
Ringkasan
a. ....
b. ....
c. ....
d. Dst.
136
Kelas VIII SMP/MTs
C. Menelaah Isi, Struktur, dan Kaidah Teks Eksplanasi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: Menelaah teks
eksplanasi paparan kejadian suatu fenomena alam yang kamu dengar atau
yang kamu baca.
1. Isi Teks Eksplanasi
P
erhatikan kembali contoh-contoh teks di depan. Berdasarkan isinya, tampak
bahwa teks eksplanasi menjelaskan suatu proses atau berupa rangkaian suatu
fenomena ataupun kejadian, baik itu yang berkaitan dengan alam, sosial, ataupun
budaya.
D
alam pemaparannya, teks tersebut mungkin merupakan jawaban dari
pertanyaan
mengapa
atau
bagaimana
.
a.
T
eks eksplanasi sebagai jawaban atas pertanyaan
mengapa
, uraiannya akan
bersifat kausalitas.
b.
T
eks eksplanasi sebagai jawaban atas pertanyaan
bagaimana
, uraiannya akan
bersifat kronologis.
Perhatikan cuplikan teks berikut!
P
embentukan dan pengawetan suatu fosil mensyaratkan bahwa beberapa
struktur terbenam dalam keadaan yang akan dapat memperlambat pembusukan.
Fosil yang ditemukan biasanya tidak selalu utuh. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor seperti aktivitas organisme pengurai, aktivitas geologis kulit bumi,
pelapukan oleh cuaca dan air, dan dimakan oleh organisme lain. Fosil yang utuh
dan lengkap biasanya terawetkan dalam salju atau karena termineralisasi. Fosil
yang berupa jejak dapat merupakan tapak kaki, tangan, dan daun tumbuhan.
C
uplikan tersebut menjelaskan proses pembentukan dan pengawetan fosil.
Berdasarkan pengembangannya, teks tersebut disusun dengan pola kausalitas.
Hubungan antarkalimatnya menyatakan pola hubungan sebab akibat. Dengan
demikian, cuplikan tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan "Mengapa fosil
itu bisa terawetkan?".
137
Kelas VIII SMP/MTs
Bab 5 Bahasa Indonesia
Kegiatan 5.5
A. Menggunakan pola apakah pengembangan cuplikan-cuplikan teks di bawah
ini? Diskusikanlah dengan teman-temanmu!
Cuplikan Teks
Pola Pengembangan
1.
A
ir merupakan sumber daya
alam yang sangat penting bagi
makhluk hidup. Terjadinya
hujan sangat dipengaruhi oleh
konveksi di atmosfer bumi dan
lautan. Konveksi adalah proses
pemindahan panas dari suatu
daerah ke daerah lainnya. Air yang
ada di permukaan bumi mengalami
proses penguapan akibat adanya
panas sinar matahari. Air tersebut
menguap ke udara dan akhirnya
terus bergerak menuju langit.
2.
G
empa bumi terjadi saat batuan di
dalam bumi mengalami tekanan
yang sangat hebat. Dua lempengan
kulit bumi saling bergesekan.
Lempengan yang dimaksud yaitu
lempeng samudra dan lempeng
benua. Ketika lempeng saling
bergesek dan bertumbukan, akan
menghasilkan gelombang dahsyat,
yang kita rasakan sebagai gempa
bumi.
3.
P
roklamasi Kemerdekaan Indonesia
merupakan peristiwa bersejarah.
Peristiwa harus diumumkan ke
seluruh penjuru dunia. Oleh karena
itu, beberapa saat setelah proklamasi
itu dibacakan oleh Soekarno-Hatta,
berbagai usaha dilakukan oleh para
perjuang.
138
Kelas VIII SMP/MTs
B. Tuliskanlah masing-masing dua cuplikan teks eksplanasi yang berpola
kronologis dan kausalitas. Jelaskan alasan ataupun bukti-buktinya. Lakukan
secara berkelompok. Cantumkan sumber-sumber kutipan tersebut.
Pola Tulisan
Kutipan
Sumber
Alasan/Bukti-
bukti
1. Kronologis
2. Kausalitas
2. Struktur Teks Eksplanasi
T
eks eksplanasi dibentuk oleh bagian-bagian tertentu. Perhatikan kembali
contoh teks tentang sejarah Kabupaten Bandung di depan. Struktur tersebut
diawali dengan pengenalan fenomena, rangkaian peristiwa, hingga ulasan.
Berikut penjelasannya.
a.
I
dentifikasi fenomena, mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan.
Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan fenomena-
fenomena lain.
Contoh:
A
wal pemerintahan Kabupaten Bandung, dimulai sejak Piagam Sultan Agung
Mataram pada tanggal 20 April 1641. Tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari
jadi Kabupaten Bandung.
b.
P
enggambaran rangkaian kejadian, sebagai perincian atas kejadian yang
relevan dengan identifikasi fenomena. Bagian ini dapat disusun dengan pola
kausalitas ataupun kronologis.
139
Kelas VIII SMP/MTs
Bab 5 Bahasa Indonesia
Contoh:
1)
P
ada tahun 1575 yang berkuasa di daerah ini adalah pemerintahan Islam.
Dilanjutkan pemerintahan Mataram (1621–1677) dan pemerintahan
Belanda. Pada saat Mataram berkuasa itulah, nama keprabuan diubah
menjadi kabupaten. (kronologis)
2)
S
emua produsen dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga disebut
organisme autotrof. Sebagai produsen, tumbuhan hijau menghasilkan
makanan melalui proses fotosintesis. Makanan dimanfaatkan oleh tumbuhan
itu sendiri maupun makhluk hidup lainnya. Dengan demikian, produsen
merupakan sumber energi utama bagi organisme lain, yaitu konsumen.
(kausalitas)
c.
U
lasan, berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian
yang dipaparkan sebelumnya.
Contoh:
Dengan demikian tropisme sesungguhnya merupakan gerak dari bagian tumbuhan
yan
g disebabkan adanya rangsangan. Hal itu ternyata berbeda dengan gerak pasti,
arah gerak tropisme bergantung pada arah datangnya rangsangan.
Struktur Teks Eksplanasi
140
Kelas VIII SMP/MTs
Kegiatan 5.6
C.
1.
B
acalah teks di bawah ini!
2.
D
engan berdiskusi, tentukan bagian-bagian dari struktur teks tersebut!
3.
S
impulkan pula struktur teks tersebut berdasarkan kejelasan dan
kelengkapannya!
Bagian-Bagian Teks
Penunjukan Isi
a. Identifikasi fenomena
b. Proses kejadian
c. Ulasan
Simpulan
....
Perlawanan Ulama Pejuang: Pangeran Diponegoro
P
ada tahun 1825 Belanda bermaksud menyambung dan memperlebar
jalan melalui tanah makam leluhur Pangeran Diponegoro dengan tidak minta
izin lebih dulu kepada Pangeran Diponegoro. Hal itu menyebabkan Pengeran
Diponegoro marah karena mengesampingkan beliau sebagai wali raja sekaligus
ulama kharismatis dari Kesultanan Yogyakarta.
P
ada waktu diadakan pemasangan pancang-pancang oleh suruhan Belanda,
pancang-pancang itu dicabuti oleh suruhan Pangeran Diponegoro. Wakil
Belanda, Residen Smissaert, meminta Pangeran Mangkubumi (paman Pangeran
Diponegoro) untuk memanggil Pangeran Diponegoro. Setelah Pangeran
Mangkubumi bertemu dengan Pangeran Diponegoro, ia malah bergabung
dengan Pangeran Diponegoro untuk melakukan perlawanan. Pada tanggal 20 Juli
1825 rumah kediaman Pengeran Diponegoro di Tegalrejo diserang dan dikepung
oleh pasukan berkuda di bawah pimpinan Chevalier dengan maksud untuk
menangkap Pengeran Diponegoro.
D
alam pertempuran itu Pangeran Diponegoro dan Pangeran Mangkubumi
lolos. Namun, rumah Pangeran Diponegoro dibakar oleh Belanda. Sejak
itu Pengeran Diponegoro bertekad melawan Belanda untuk menegakkan
kemerdekaan dan keadalian dari kaum penjajah.
141
Kelas VIII SMP/MTs
Bab 5 Bahasa Indonesia
P
erjuangan Pangeran Dipenogoro mendapat simpati luas. Para pengikutnya
pun bertambah banyak. Oleh karena itu, pasukan Pangeran Diponegoro dibagi
menjadi beberapa batalyon dan setiap batalyon diberi nama sendiri misalnya
Turkiya, Arkiya, dan sebagainya.
D
alam peperangannya, Pangeran Diponegoro mempergunakan sistem
gerilya. Mereka tidak pernah mengadakan penyerangan secara besar-besaran.
Akan tetapi, hanya degan perang lokal secara sporadis. Siasat ini ternyata sangat
efektif dan menjadikan Belanda kewalahan.
U
ntuk menghindari serbuan Belanda, Pangeran Diponegoro memindahkan
pusat pertahanannya ke Daksa (sebelah barat laut Yogyakarta). Selanjutnya
serangan-serangan terhadap Belanda dilakukan dari Daksa sebagai pusat
pertahanan yang baru. Bersamaan dengan itu, atas desakan rakyat, para
bangsawan dan ulama, Pangeran Diponegoro mengangkat dirinya sebagai kepala
negara dengan gelar “Sultan Abdulhamid Herucakra Amirulmukminin Sayidin
Panatagama Kalifatullah Tanah Jawa”. Setelah diadakan penobatan, didirikanlah
pusat negara, yakni Plered dengan pertahanan yang kuat. Hal itu dilakukannya
untuk menjaga kemungkinan apabila mendapat serangan dari pihak Belanda
yang mungkin muncul sewaktu-waktu. Pertahanan daerah Plered ini ditangani
oleh Kerta Pengalasan.
U
saha untuk memperkuat pertahanan di Pelred itu ternyata cukup efektif.
Pada tanggal 9 Juni 1826, dengan kekuatannya yang besar, Belanda berusaha
menyerang Plered. Usaha Belanda itu tidak berhasil. Selanjutnya untuk
meningkatkan pertahanan di Plered, Kerta Pengalasan diganti oleh dua orang
pemuda yang gagah berani yaitu Sentot yang bergelar Ali Basah Prawiradirja dan
Prawirakusuma yang kedua-duanya masih berusia 16 tahun.
P
ada permulaan Juli 1826 Belanda mengulangi serangannya ke Daksa lagi.
Oleh Pangeran Diponegoro Daksa telah dikosongkan terlebih dahulu. Sewaktu
tentara Belanda kembali dari Daksa untuk menuju ke Yogyakarta dengan tiba-
tiba dihadang dan dibinasakan oleh pasukan Pengeran Diponegoro dari tempat
persembunyiannya. Setelah mendapat kemenangan itu pasukan Pangeran
Diponegoro dengan secepat kilat menghilang dari Daksa. Beberapa bulan
setelah mendapat kemenagan itu atas anjuran Kyai Mojo (penasihat Pangeran
Diponegoro, Pangeran Diponegoro mengadakan penyerangan besar terhadap
daerah Surakarta. Pada bulan Oktober 1826 pasukan Pangeran Diponegoro
menyerang Belanda di Gawok, sebelah barat daya Surakarta dan mendapat
kemenangan yang gemilang. Akan tetapi, Pangeran Diponegoro terpaksa harus
diangkut dengan tandu ke lereng Gunung Merapi karena beliau terluka.
142
Kelas VIII SMP/MTs
S
etelah sembuh dari sakitnya, pada tanggal 17 November 1826 Pangeran
Diponegoro berangkat ke Pengasih (sebelah barat Yogyakarta) untuk mengadakan
perlawanan terhadap Belanda lagi. Perlawanan antara kedua belah pihak itu
berhenti setelah diadakan gencatan senjata (10 Oktober 1827) wakil-wakil dari
kedua belah pihak mengadakan perundingan, tetapi mengalami kegagalan.
P
angeran Diponegoro mendirikan keraton di Sambirata (dekat Pengasih)
sebagai pusat negara baru. Belanda (tahun 1828) mulai mendirikan benteng-
benteng secara teratur dengan maksud untuk mempersempit daerah kekuasaan
Pangeran Diponegoro. Pada waktu Sambirata diadakan perayaan sehubungan
dengan berdirinya pusat negara baru, Belanda secara mendadak mengadakan
serangan terhadap Pangeran Diponegoro di Sambirata. Beruntung dalam serangan
itu, Pangeran Diponegoro dapat meloloskan diri ke Pangasih melanjutkan
peperangan. Sementara itu di Kroya, Sentot berhasil merampas empat ratus pucuk
senapan dan meriam beserta mesiunya serta dapat menawan beratus-ratus orang
Belanda. Akan tetapi, Kyai Mojo dapat ditangkap Belanda dalam pertempuran di
lereng Gunung Merapi.
U
ntuk menangkap Pangeran Diponegoro, Belanda mengeluarkan maklumat
(21 September 1829) yang menyatakan bahwa barang siapa dapat menangkap
Pangeran Diponegoro baik hidup atau mati akan diberi hadiah sebanyak 50.000
gulden beserta tanah dan kehormatan. Maklumat tersebut dianggap sepi oleh
rakyat yang setia terhadap pemimpinnya.
S
ejak akhir tahun 1828 kedudukan Pangeran Diponegoro menjadi makin
sulit karena beberapa sebab.Kyai Maja ditangkap oleh Belanda (12 Oktober 1828)
yang kemudian dibuang ke Manado.
S
entot terpaksa menyerah kepada Belanda dengan pasukannya (16 Oktober
1828) karena kesulitan biaya dan termakan oleh bujukan Belanda. Kecuali itu,
banyak bangsawan pengikut Pangeran Diponegoro kembali ke keraton, karena
tidak tahan menderita akibat kekejaman Belanda terhadap keluarga mereka. Istri
Pangeran Diponegoro (R.A Ratnaningsih) beserta puteranya tertangkap oleh
Belanda (14 Oktober 1829).
O
leh karena usaha Belanda tersebut tidak dapat mematahkan perlawanan
Pangeran Diponegoro, Belanda menawarkan perundingan kepada Pangeran
Diponegoro ( tahun 1830) bertempat di markas Belanda Magelang dengan janji
bila perundingan itu mengalami jalan buntu, Pangeran Diponegoro boleh kembali
dengan bebas.
143
Kelas VIII SMP/MTs
Bab 5 Bahasa Indonesia
O
leh Pangeran Diponegoro tawaran itu diterima. Sehari sesudah Lebaran (28
Maret 1830) Pangeran Diponegoro beserta pengikut-pengikutnya memasuki kota
Magelang untuk mengadakan kunjungan kehormatan dan persahabatan dengan
Jenderal de Kock. Pangeran Dipenogoro diterima Jenderal de Kock dengan penuh
kehormatan di ruang kerjanya. Ketika Jenderal de Kock menanyakan syarat
apa yang diinginkan, Pangeran Diponegoro menghendaki negara merdeka dan
menjadi pimpinan mengatur agama Islam di Pulau Jawa.
J
enderal de Kock menolaknya dan melarang Pangeran Diponegoro
meninggalkan ruangan. Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda yang
ternyata telah menyiapkan penyergapan secara rapi. Dengan demikian, Belanda
menjalankan pengkhianatan yang kesekian kalinya. Selanjutnya dengan pengawal
yang ketat, Pangeran Diponegoro dibawa ke Batavia lalu dibuang ke Manado
kemudian dipindahkan ke Benteng Rotterdam di Makassar sampai wafatnya (8
Januari 1855). Jenazahnya dimakamkan di Kampung Melayu, Makasar.
(Sumber: dosenpendidikan.com dengan beberapa penyesuaian)
D.
1.
P
resentasikan pendapat kelompokmu itu di depan kelompok lain!
2.
M
intalah mereka untuk memberikan tanggapan dengan berpedoman
pada format berikut!
Nama Penanggap
Isi Tanggapan
Ketepatan
Kelengkapan
Kejelasan
Tugas Individu
1.
B
acalah contoh teks eksplanasi baik dari surat kabar, majalah, buku, maupun
dari internet!
2.
A
nalisislah struktur teks tersebut!
144
Kelas VIII SMP/MTs
3.
L
aporkanlah hasil kegiatan itu dalam format seperti berikut!
L
ampirkan guntingan teks yang menjadi sumber analisisnya.
J
udul teks : ....
P
enulis : ....
Sumber : ....
Struktur Teks
Bagian-Bagian
Teks Isi
a. Identifikasi fenomena
b. Proses kejadian
c. Ulasan
Simpulan
. . . .
Lampiran teks
. . . .
3. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
T
eks eksplanasi memiliki kaidah-kaidah kebahasaan yang relatif berbeda
dengan teks lain. Kaidah-kaidah yang dimaksud sebagai berikut.
a.
M
enggunakan konjungsi kausalitas, antara lain,
sebab, karena, oleh sebab
itu, oleh karena itu, sehingga.
145
Kelas VIII SMP/MTs
Bab 5 Bahasa Indonesia
Contoh:
K
erusakan hutan yang terjadi di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, telah
mengakibatkan
bencana banjir dan tanah longsor. Kerusakan tersebut disebabkan
oleh maraknya penebang liar yang mengakibatkan menurunnya fungsi hutan
sebagai resapan air. Kerusakan hutan tersebut juga disebabkan
oleh pemilik hak
pengusahaan hutan (HPH) dalam melakukan reboisasi.
b
.
M
enggunakan konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti
kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.
Contoh:
B
erdasarkan piagam itu, Sultan Agung diangkat Tumenggung
Wiraangunangun sebagai Bupati Bandung. Ketika itu, pemerintahan Kabupaten
Bandung berpusat di daerah Krapyak atau Bojongasih. Tepatnya, di tepi Sungai
Cikapundung, dekat muaranya yaitu Sungai Citarum. Nama Krapyak kemudian
berganti menjadi Citeureup. Nama itu hingga kini tetap abadi menjadi salah satu
nama desa di Dayeuhkolot
c.
M
enggunakan kata benda yang merujuk pada jenis fenomena, bukannya
pada kata ganti penceritanya. Kata ganti yang dimaksud, misalnya,
Kabupaten Bandung, burung, gerhana, kesenian daerah, perkembangan
budaya Papua.
d
.
Di d
alam teks itu pun sering dijumpai kata teknis atau peristilahan, sesuai
dengan topik yang dibahasnya.
Contoh:
T
erpuruknya
industri pariwisata
saat ini, ternyata telah mendorong
masyarakat perdesaan melirik sektor pertanian. Banyak pemuda atau pasangan
muda yang dulu bekerja di kota seperti Denpasar, Sanur atau Kuta, kemudian
memilih pulang ke kampung. Pasalnya, krisis akibat terpuruknya pariwisata itu
tidak hanya dirasakan industri pariwisata, tetapi juga sektor kerajinan tangan dan
peternakan.
K
ata-kata yang bergaris bawah merupakan kata-kata teknis sektor usaha dan
bidang ekonomi.
146
Kelas VIII SMP/MTs
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Kegiatan 5.7
A.
B
uktikan berdasarkan kaidah-kaidah kebahasaannya bahwa cuplikan-
cuplikan teks di bawah ini merupakan bagian dari teks eksplanasi! Lakukan
secara berkelompok.
Cuplikan Teks
Bukti Kebahasaan
1. Ekosistem yang seimbang,
keberadaannya dapat bertahan
lama; kesinambungannya
dapat terpelihara. Perubahan
ekosistem dapat memengaruhi
keseimbangannya. Keseimbangan
lingkungan dapat terganggu bila
terjadi pengurangan fungsi atau
hilangnya faktor-faktor yang ada.
Penyebabnya bisa berupa ulah
manusia dan peristiwa-peristiwa
alam.
147
Kelas VIII SMP/MTs
Bab 5 Bahasa Indonesia
2. Kehidupan di bumi dimulai di
lautan, hal ini ditunjukkan dengan
adanya hewan sederhana yang
hidup di dalam air dan lautan.
Selanjutnya organisme-organisme
tersebut menuju air tawar dan
akhirnya ke daratan. Beberapa
jenis di antaranya ada yang
kembali ke lautan. Perpindahan
kehidupan dari air ke darat
dibuktikan dengan adanya sisik
pada burung, metamorfosis katak
dan lain sebagainya. Menurut
dugaan bahwa ikan berevolusi
menjadi amfibi, amfibi menjadi
reptilia, reptilia menjadi mamalia
dan burung.
3. Karena perubahan lingkungan,
habisnya makanan, adanya
penyakit dan faktor lain, jumlah
populasi secara berkala akan
berkurang, penyimpangan dapat
memengaruhi variabilitas dari sisa
populasi. Jika populasi meningkat
lagi, frekuensi sejumlah tertentu
dapat jauh berbeda dengan
frekuensi sebelum penurunan
jumlah populasi.
B.
1.
P
erhatikan kembali teks eksplanasi yang telah kamu baca!
2.
C
atatlah kaidah-kaidah kebahasaan yang tampak dominan pada teks
tersebut secara berkelompok!
3.
L
aporkanlah hasilnya dalam format berikut!
J
udul teks
: ....
Penulis
:
....
S
umber
: ....
148
Kelas VIII SMP/MTs
Kaidah Kebahasaan
Kutipan Teks
D. Menulis Teks Eksplanasi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: Menyajikan
informasi dan data dalam bentuk teks eksplanasi tentang suatu fenomena
secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur unsur kebahasaan atau
aspek lisan.
1. Pola-Pola Pengembangan Teks Eksplanasi
T
eks eksplanasi dapat disusun dengan berbagai pola, yaitu dengan pola
kronologis dan kausalitas. Kedua pola itu dapat pula divariasikan penyusunannya.
Kedua pola itu bisa saling melengkapi. Di samping itu, mungkin pula hal itu
terselingi dengan pola-pola lainnya, seperti pola definisi, ilustrasi, dan umum-
khusus.
Kegiatan 5.8
A.
1.
B
acalah sebuah teks eksplanasi, baik itu yang kamu peroleh dari buku
pelajaran, internet, maupun dari sumber-sumber lainnya!
2.
J
elaskanlah pola-pola pengembangan teks tersebut untuk setiap
paragrafnya dengan diskusi kelompok!
2.
Sa
jikanlah dalam format seperti berikut!
3.
S
impulkan pula pola umum yang menandai teks tersebut!
J
udul teks
: ....
S
umber
: ....
Paragraf ke-
Pola Pengembangan
1
2
Dst.
Simpulan
....
149
Kelas VIII SMP/MTs
Bab 5 Bahasa Indonesia
4.
L
aporkanlah hasil diskusi kelompokmu itu dalam forum diskusi kelas
untuk menyamakan persepsi tentang pola-pola pengembangan teks
tersebut!
B.
S
usunlah kalimat-kalimat di bawah ini dengan pola-pola pengembangan
yang benar!
No.
Kalimat-Kalimat
Urutan yang Benar
1.
a. Majunya ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek) sangat memengaruhi kehidupan
manusia.
b. Akibatnya tanah menjadi gundul,
kemudian erosi, akhirnya tanah longsor
dan menimbulkan banyak korban.
c. Adanya mesin potong yang canggih,
manusia dapat menebang hutan
seenaknya.
d. Kemajuan iptek tanpa kepedulian manusia
tentu akan merusak lingkungan.
e. Bangsa Indonesia sekarang ini sedang
berupaya untuk melestarikan lingkungan
hidup.
2.
a. Keseimbangan lingkungan secara alami
dapat berlangsung karena beberapa hal.
b. Keseimbangan lingkungan itu dapat
terganggu bila terjadi perubahan.
c. Salah satu faktor penyebab gangguan
adalah polusi di samping faktor-faktor
yang lain.
d. Perubahan yang dimaksud berupa
pengurangan fungsi dari komponen atau
hilangnya sebagian komponen yang dapat
menyebabkan putusnya mata rantai dalam
ekosistem.
150
Kelas VIII SMP/MTs
2. Langkah-Langkah Menulis Teks Eksplanasi
T
eks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terjadinya peristiwa
dengan sejelas-jelasnya. Dalam penyusunannya, teks eksplanasi umumnya
berpola kronologis ataupun kausalitas. Secara umum teks eksplanasi dimulai
dengan identifikasi fenomena, rangkaian peristiwa, dan diakhiri dengan ulasan/
penyimpulan.
L
angkah-langkah penyusunannya sebagai berikut.
a
.
M
enentukan topik atau suatu kejadian yang menarik, dikuasai, dan aktual.
b
.
M
enyusun kerangka teks, yakni dengan mengembangkan topik utama
ke dalam rincian-rincian topik yang lebih spesifik. Topik-topik itu dapat
disusun dengan urutan kronologis atau kausalitas.
F
enomena/kejadian: .....
Struktur Teks
Eksplanasi
Rincian Topik
1) Identifikasi
fenomena
(kejadian)
a) ....
b) ....
c) .... dst.
2) Proses kejadian
a) ....
b) ....
c) .... dst.
3) Ulasan
a) ....
b) ....
c) .... dst.
c.
M
engumpulkan bahan, berupa fakta atau pendapat para ahli terkait
dengan kejadian yang dituliskan dari berbagai sumber, misalnya melalui
observasi lapangan ataupun dengan studi literatur.
d
.
M
engembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi
yang lengkap dan utuh dengan memperhatikan struktur bakunya:
identifikasi fenomena/kejadian, proses kejadian, dan ulasan. Perhatikan
pula kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku pada teks ekspalansi.
151
Kelas VIII SMP/MTs
Bab 5 Bahasa Indonesia
Kegiatan 5.9
A.
1.
D
aftarlah topik yang berkaitan dengan sebuah kejadian alam, sosial,
ataupun budaya yang ada di sekitarmu!
2.
S
usunlah topik-topik secara runtut ke dalam struktur eksplanasi, seperti
identifikasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan!
3.
K
embangkan kerangka itu menjadi sebuah teks eksplanasi dengan
memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaannya yang benar!
B.
L
akukanlah silang baca dengan salah seorang teman dengan menggunakan
rubrik penilaian berikut!
Rubrik Penilaian Teks Eksplanasi
No.
Aspek
Deskripsi
Ya
Tidak
1.
Ketepatan jenis teks
Apakah karangan itu berupa
teks eksplanasi?
2.
Struktur teks
Apakah teks itu memuat
identifikasi fenomena, proses
kejadian, dan ulasan?
3.
Keterpaduan teks
Apakah antara paragraf satu
dengan paragraf lainnya saling
berkaitan?
4.
Kaidah-kaidah
kebahasaan
Apakah tidak ada kesalahan
penggunaan kata dan struktur
kalimatnya?
5.
Ketepatan penulisan
ejaan dan tanda baca
Apakah tidak ada kesalahan
dalam penulisan ejaan dan
tanda baca?
Aku Bisa
L
engkapilah tabel di bawah ini dengan benar, sesuai dengan tingkat
penguasaanmu terhadap materi-materi dalam bab ini!
152
Kelas VIII SMP/MTs
Pokok Bahasan
Tingkat Penguasaan
A
B
C
D
1. Menentukan ciri-ciri teks eksplanasi.
2. Meringkas teks eksplanasi.
3. Menelaah isi, struktur, dan kaidah teks
eksplanasi.
4. Menulis teks eksplanasi.
Keterangan:
A = sangat dikuasai
B = dikuasai
C = cukup dikuasai
D = tidak dikuasai
A
pabila masih ada bahasan yang belum kamu kuasai, pelajarilah kembali
dengan lebih baik bahasan tersebut. Bertanyalah kepada guru, orang tua, ataupun
kepada teman tentang permasalahan tersebut. Baca pula berbagai sumber untuk
lebih meningkatkan penguasaanmu pada materi lain.