Gambar Sampul Bahasa Indonesia · BAB 5 Urutan Cerita Menarik dalam Eksplanasi
Bahasa Indonesia · BAB 5 Urutan Cerita Menarik dalam Eksplanasi
E. Kosasih

23/08/2021 06:07:26

SMP 8 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

127

Kelas VIII SMP/Mts

Bab 5 Bhs. Indonesia

Bab

5

(sumber: www.geografical.com)

M

ula-mula terjadi guncangan secara tiba-tiba. Segala perabotan di rumah

kita ikut bergetar. Bahkan, beberapa di antaranya ada yang terjatuh. Kalau kita

keluar, mungkin pula ada rumah tetangga yang roboh. Itulah proses terjadinya

gempa.

T

adi pagi hujan turun dengan sangat deras. Jalan-jalan penuh dengan

genangan air. Sampai sekolah pun terlambat karena jalan menjadi macet.

C

erita semacam itu mungkin pernah kamu dengar dari teman, atau saudara

ketika musim hujan tiba. Bahkan, mungkin kamu sendiri pernah pula mengalami

pengalaman semacam itu.

C

erita tentang proses peristiwa seperti di atas akan kamu pelajari pada bab

ini. Cerita semacam itu pula yang disebut eksplanasi. Peristiwa-peristiwa alam,

seperti terjadinya hujan, gempa bumi, dan peristiwa alam lainnya dapat disajikan

dalam bentuk eksplanasi. Begitupun peristiwa-peristiwa yang terkait dengan

masalah sosial, budaya; mungkin pula dengan politik dan ekonomi; banyak yang

disajikan dalam jenis teks eksplanasi.

Urutan Cerita Menarik

Dalam Eksplanasi

128

Kelas VIII SMP/MTs

T

idak hanya sebagai pembaca, diharapkan dengan mempelajari bab ini

diharapkan kamu pun bisa menyampaikannya dengan lebih baik dan menarik.

Ayo, kita mulai mempelajarinya!

Pengalamanku

1. Bagaimana ceritanya kamu bisa datang ke sekolah pada hari ini?

2. Urutkan kembali peristiwanya secara lebih terperinci?

A. Menentukan Ciri-ciri Teks Eksplanasi

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: Menentukan

informasi dari teks eksplanasi berupa paparan fenomena alam/yang kamu

dengar atau kamu baca.

1. Pengertian Teks Eksplanasi

B

acalah teks berikut!

A

wal pemerintahan Kabupaten Bandung dimulai sejak Piagam Sultan Agung

Mataram pada tanggal 20 April 1641. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan

sebagai hari jadi Kabupaten Bandung.

S

ebelum mencapai bentuk pemerintahan sekarang, Kabupaten Bandung

mengalami perkembangan kekuasaan dari zaman ke zaman. Pada masa Kerajaan

Pajajaran berkuasa, sekitar akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, di tatar

Periangan belum ada bentuk kabupaten, hanya terdiri atas beberapa keprabuan.

Istilah keprabuan diambil dari kata prabu yang berarti ‘leluhur’ atau ‘raja muda’.

Peta Kabupaten Bandung

129

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 5 Bahasa Indonesia

P

ada tahun 1575 yang berkuasa di daerah Pajajaran adalah pemerintahan

Islam. Dilanjutkan pemerintahan Mataram (1621–1677) dan pemerintahan

Belanda. Saat Mataram berkuasa itulah, nama keprabuan diubah menjadi

kabupaten.

B

erdasarkan piagam itu, Sultan Agung diangkat Tumenggung

Wiraangunangun sebagai Bupati Bandung. Ketika itu, pemerintahan Kabupaten

Bandung berpusat di daerah Krapyak atau Bojongasih. Tepatnya di tepi Sungai

Cikapundung, dekat muaranya yaitu Sungai Citarum. Nama Krapyak kemudian

berganti menjadi Citeureup. Nama itu hingga kini tetap abadi menjadi salah satu

nama desa di Dayeuhkolot.

P

ada masa Bupati Wiranatakusumah II (1794-1829) Ibu Kota Kabupaten

Bandung dipindahkan dari Krapyak (Dayeuhkolot) ke pinggir Sungai Cikapundung

atau Alun-alun Bandung sekarang. Pemindahan tersebut berdasarkan perintah

Gubernur Jenderal Hindia Belanda,”Deandels”. Peristiwa itu terjadi pada 25 Mei

1810. Alasan pemindahan tersebut akan memberikan prospek baik terhadap

perkembangan wilayah itu. Pada saat itu Deandels yang mendapat julukan "Mas

Galak" tengah membuat jalan dari Anyer ke Panarukan. Kebetulan jalur tersebut

melewati tatar Priangan atau Kota Bandung pada saat sekarang ini. (dokumentasi

penulis)

....

T

ampak jelas bahwa teks tersebut menjelaskan sejarah perkembangan

Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Teks tersebut menjelaskan peristiwa demi

peristiwa yang terjadi selama perkembangan Kabupaten Bandung, mulai dari

berdirinya sampai pada periode-periode berikutnya. Teks dengan ciri tersebut

dapat disebut eksplanasi, yakni teks yang menjelaskan hubungan peristiwa atau

proses terjadinya sesuatu. Dalam contoh di atas, peristiwa yang dijelaskan adalah

sejarah perkembangan sebuah kabupaten.

S

elain proses perkembangan suatu tempat, teks eksplanasi dapat kamu

temukan pada bacaan-bacaan lain yang menjelaskan proses terjadinya fenomena

alam, sosial, atau budaya. Mungkin juga pada proses yang berkenaan dengan

tubuh manusia.

130

Kelas VIII SMP/MTs

Kegiatan 5.1

A.

J

awablah pertanyaan berikut!

1.

A

pa yang dimaksud dengan teks eksplanasi?

2.

M

engapa teks bertopik "Sejarah Kabupaten Bandung" disebut teks

eksplanasi?

B.

1.

T

uliskanlah sekurang-kurangnya tiga topik yang mungkin dikembangkan

berkenaan dengan fenomena berikut!

Fenomena

Contoh Topik

a. Alam

b. Sosial

c. Budaya

2.

R

undingkanlah topik-topik yang telah kamu buat itu dengan 2–3

temanmu untuk ditanggapi dalam hal ketepatannya!

Penanggap

Isi Tanggapan

a. . . . .

b. . . . .

c. . . . .

2. Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Perhatikanlah teks berikut!

A

rus atau aliran energi bermula dari matahari sebagai sumber utamanya.

Energi cahaya matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen.

Oleh produsen, energi cahaya matahari diubah menjadi energi kimia. Energi

kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai tingkat trofik melalui

jalur rantai makanan. Energi kimia yang diperoleh organisme digunakan untuk

kegiatan hidupnya.

131

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 5 Bahasa Indonesia

S

etiap organisme melakukan pemasukan dan penyimpanan energi.

Pemasukan dan penyimpanan energi dalam ekosistem disebut produktivitas

ekosistem. Produktivitas ekosistem terbagi dua, yakni produktivitas primer dan

produktivitas sekunder.

En

ergi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja. Produsen dan

kons

umen akan menggunakan sebagian dari energinya untuk aktivitas hidup

seperti tumbuh, reproduksi, respirasi, dan sebagainya. Akan tetapi, sebagian lagi

hilang dalam bentuk energi panas.

En

ergi masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen. Energi ini

disimpan dalam bentuk zat organik yang dapat digunakan sebagai bahan makanan

dan disebut

produksi

primer

. Hal ini merupakan patokan (parameter) untuk

menghitung seluruh arus energi yang melalui komponen biotik. Berdasarkan hal

itu, dapatlah diukur jumlah kehidupan yang dapat didukung oleh suatu ekosistem.

C

ahaya matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan.

Tumbuhan berklorofil memanfaatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis.

Sinar matahari yang ditangkap oleh tumbuhan itu berbeda-beda banyaknya. Hal

ini tergantung pada ketinggian dari permukaan laut (dpl) dan penutupan oleh

tumbuhan suatu daerah.

S

ebagian kecil energi matahari diserap oleh klorofil dan digunakan untuk

memproduksi molekul-molekul organik yang disimpan sebagai energi kimia.

Kecepatan menyimpan energi kimia oleh tumbuhan disebut produksi primer

kotor (PPK). Kurang lebih dua puluh persen dari PPK digunakan oleh tumbuhan

sendiri untuk respirasi dan fotorespirasi. Sisanya baru disimpan oleh tumbuhan

dan dikenal sebagai produksi primer bersih (PPB).

En

ergi yang tersimpan dalam makanan digunakan oleh konsumen untuk

aktivitas hidupnya. Pembebasan energi yang tersimpan dalam makanan dilakukan

dengan cara oksidasi (respirasi).

Or

ganisme yang menggunakan energi cahaya untuk mengubah zat anorganik

menjadi zat organik disebut fotoautotrof. Organisme yang menggunakan energi

yang didapat dari reaksi kimia untuk membuat makanan disebut kemoautotrof.

(dokumentasi penulis)

T

eks di atas terdiri atas paragraf-paragraf. Setiap paragraf mengusung sebuah

topik, yaitu tentang terjadinya arus energi. Adapun kalimat-kalimat yang mengisi

setiap paragrafnya berupa fakta. Fakta itu dirangkaikan dengan pola kronologis

(urutan waktu) ataupun secara kausalitas (sebab akibat).

132

Kelas VIII SMP/MTs

Kegiatan 5.2

A.

J

awablah pertanyaan berikut!

1. B

agaimana ciri umum dari teks eksplanasi?

2. A

pa yang dimaksud dengan hubungan kausalitas dalam teks eksplanasi?

3. A

pa fungsi fakta dalam teks eksplanasi?

B.

1. B

acalah cuplikan-cuplikan teks di bawah ini!

2.

Tentukanlah cuplikan yang berkategori teks eksplanasi bersama temanmu!

3. Je

laskan pula alasan-alasannya!

a.

K

eti

ka liburan, aku tidak bepergian jauh, misalnya dengan berwisata

ataupun berkunjung ke rumah saudara yang ada di desa. Aku tidak senang

bepergian ke tempat yang terlalu jauh. Bepergian jauh itu buang-buang

waktu dan tenaga saja. Karena itu, aku hanya berjalan-jalan ke toko untuk

berbelanja ataupun bermain ke rumah teman yang masih satu kompleks.

b.

Di a

lam karbon dioksida mengalami siklus yang dikenal dengan siklus

karbon. Siklus karbon dimulai dengan dilepaskannya CO

2

oleh berbagai

macam sumber seperti pengilangan minyak bumi, asap pabrik dan kendaraan

bermotor, peristiwa alam seperti gunung meletus, organisme di laut, aktivitas

manusia, hewan dan tumbuhan. Hanya sebagian dari CO

2

yang dilepas ke

udara ini dapat diserap oleh hutan, tanah, dan laut.

c.

P

ersediaan darah di PMI selalu kurang. Pasien-pasien biasanya kehilangan

banyak darah karena kecelakaan, melahirkan, dioperasi, atau karena penyakit

berat lainnya. Lebih-lebih pada daerah yang mengalami bencana besar,

diperlukan persediaan darah yang banyak.Sementara itu, lebih banyak orang

yang perlu darah dibanding yang menyumbang. Orang yang memerlukan

darah juga harus dipastikan menerima darah yang baik karena terkadang

ditemukan juga darah yang tak bisa dipakai

Te k s

Jawaban

Alasan

Ya

Bukan

a.

b.

c.

133

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 5 Bahasa Indonesia

C.

1. Sa

makanlah jawabannya dengan kelompok yang lain!

2. R

umuskan simpulan tentang kategori ketiga cuplikan teks tersebut!

Te k s

Simpulan

a.

b.

c.

B. Meringkas Teks Eksplanasi

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: Meringkas isi teks

eksplanasi yang berupa proses terjadinya suatu fenomena dari beragam sumber

yang kamu dengar atau kamu baca.

1.

M

enentukan Gagasan Umum Teks Eksplanasi

U

ntuk meringkas teks eksplanasi kita perlu mengawalinya dengan memahami

gagasan pokok (ide pokok) dari paragraf-paragrafnya. Berdasarkan gagasan

umum itulah, kamu akan memadukannya menjadi teks baru yang lebih ringkas.

Perhatikanlah contoh-contoh berikut!

a.

S

ejak masa dahulu, para ahli bintang (astronom) mempelajari bintang-

bintang di langit malam. Kemudian, mereka berhasil melihatnya melalui

teleskop. Sekarang kita dapat mempelajari angkasa luar dari dekat. Dengan

pesawat satelit dan kendaraan antariksa yang melakukan perjalanan ke

planet-planet, para astronom menemukan berbagai bukti yang luar biasa dari

rahasia angkasa luar.

b.

B

eberapa roket ruang angkasa menggunakan bahan padat untuk mendorong,

dan menekannya ke depan. Bahan bakar tersebut lebih kuat dibandingkan

dengan bubuk mesiu, tetapi mempunyai cara kerja yang sama. Sebagian besar

pesawat luar angkasa menggunakan bahan bakar cair. Bahan ini lebih serba

guna daripada bahan padat.

Bagian-bagian yang bergaris bawah merupakan gagasan pokok dari paragraf-

paragraf itu. Bagian tersebut dianggap sebagai dasar bagi pengembangan

paragraf-paragraf itu.

134

Kelas VIII SMP/MTs

Kegiatan 5.3

A.

S

ecara berdiskusi, tentukan gagasan pokok pada teks berikut.

B.

Sa

makan pendapat kelompokmu dengan kelompok lain untuk menentukan

kesamaan pandangan tentang gagasan pokok itu.

Teks Eksplanasi

Gagasan Pokok

Memasuki puncak arus balik H +7 atau Minggu

(21/11) sekira pukul 14.00 WIB, arus lalu lintas

kendaraan yang melalui jalur selatan, yang melintas

di wilayah Tasikmalaya sempat terhambat sekira

dua jam. Sumber kemacetan berada di tanjakan

Gentong kilometer 75 atau ruas jalan sekitar

Kampung Cingere, Desa Cirahayu, Kecamatan

Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya.

Kondisi ini terjadi akibat adanya kecelakaan

yang menimpa bus pariwisata tujuan Bandung

nopol Z 768 TA menghantam tebing. Pasalnya,

bus itu tidak kuat melalui tanjakan di daerah

tersebut, sehingga menyebabkan lajunya terhenti

dan langsung terseret mundur. Bus baru bisa

berhenti setelah bagian belakangnya menghantam

tebing. Demikian, dalam kejadian itu tidak ada

korban jiwa. Akan tetapi, ada sebuah sepeda motor

bernopol B 6765 CBO yang ditumpangi dua orang,

saat kejadian berada di belakang bus sehingga

keduanya terjatuh. Akibat terjatuh dua penumpang

sepeda motor mengalami luka-luka dan langsung

dilarikan ke puskesmas terdekat.

2. Langkah-Langkah Meringkas Teks Eksplanasi

R

ingkasan disusun berdasarkan bagian-bagian penting yang ada di dalam

teks. Gagasan penting itu biasanya berupa gagasan pokok, yang letaknya bisa di

bagian awal ataupun pada bagian akhir paragraf. Gagasan pokok yang ada pada

teks itu, lalu kita catat. Hasilnya kamu padukan dan diceritakan kembali dengan

menggunakan kata-kata sendiri.

135

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 5 Bahasa Indonesia

Kegiatan 5.4

A.

1.

P

erhatikan teks tentang terjadinya arus balik!

2.

B

erdasarkan gagasan-gagasan pokok yang telah kamu catat itu, susunlah

ringkasannya. Gunakanlah kata-kata sendiri. Perhatian pula kepaduan

antarkalimatnya!

B.

1.

L

akukanlah silang baca dengan salah seorang teman!

2.

M

intalah penilaian/tanggapan atas ringkasan yang telah kamu buat!

3.

G

unakanlah format berikut!

P

enilai : ....

Aspek

Bobot

Skor

(1-4)

Nilai

Keterangan

a. Kesesuaian dengan teks asal

30

b. Kepaduan antarbagian

30

c. Keefektifan kalimat

20

d. Ketepatan ejaan/tanda baca

20

Jumlah

100

Tugas Individu

1.

B

acalah sebuah teks eksplanasi, baik itu dari buku, surat kabar, majalah,

internet, maupun sumber-sumber lain!

2.

R

ingkaslah isi teks itu dengan langkah-langkah yang telah dipaparkan

terdahulu!

3.

L

aporkan hasilnya dalam format seperti berikut!

J

udul teks

: ....

S

umber

:

....

To p i k

Gagasan-Gagasan Pokok

Ringkasan

a. ....

b. ....

c. ....

d. Dst.

136

Kelas VIII SMP/MTs

C. Menelaah Isi, Struktur, dan Kaidah Teks Eksplanasi

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: Menelaah teks

eksplanasi paparan kejadian suatu fenomena alam yang kamu dengar atau

yang kamu baca.

1. Isi Teks Eksplanasi

P

erhatikan kembali contoh-contoh teks di depan. Berdasarkan isinya, tampak

bahwa teks eksplanasi menjelaskan suatu proses atau berupa rangkaian suatu

fenomena ataupun kejadian, baik itu yang berkaitan dengan alam, sosial, ataupun

budaya.

D

alam pemaparannya, teks tersebut mungkin merupakan jawaban dari

pertanyaan

mengapa

atau

bagaimana

.

a.

T

eks eksplanasi sebagai jawaban atas pertanyaan

mengapa

, uraiannya akan

bersifat kausalitas.

b.

T

eks eksplanasi sebagai jawaban atas pertanyaan

bagaimana

, uraiannya akan

bersifat kronologis.

Perhatikan cuplikan teks berikut!

P

embentukan dan pengawetan suatu fosil mensyaratkan bahwa beberapa

struktur terbenam dalam keadaan yang akan dapat memperlambat pembusukan.

Fosil yang ditemukan biasanya tidak selalu utuh. Hal ini disebabkan oleh beberapa

faktor seperti aktivitas organisme pengurai, aktivitas geologis kulit bumi,

pelapukan oleh cuaca dan air, dan dimakan oleh organisme lain. Fosil yang utuh

dan lengkap biasanya terawetkan dalam salju atau karena termineralisasi. Fosil

yang berupa jejak dapat merupakan tapak kaki, tangan, dan daun tumbuhan.

C

uplikan tersebut menjelaskan proses pembentukan dan pengawetan fosil.

Berdasarkan pengembangannya, teks tersebut disusun dengan pola kausalitas.

Hubungan antarkalimatnya menyatakan pola hubungan sebab akibat. Dengan

demikian, cuplikan tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan "Mengapa fosil

itu bisa terawetkan?".

137

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 5 Bahasa Indonesia

Kegiatan 5.5

A. Menggunakan pola apakah pengembangan cuplikan-cuplikan teks di bawah

ini? Diskusikanlah dengan teman-temanmu!

Cuplikan Teks

Pola Pengembangan

1.

A

ir merupakan sumber daya

alam yang sangat penting bagi

makhluk hidup. Terjadinya

hujan sangat dipengaruhi oleh

konveksi di atmosfer bumi dan

lautan. Konveksi adalah proses

pemindahan panas dari suatu

daerah ke daerah lainnya. Air yang

ada di permukaan bumi mengalami

proses penguapan akibat adanya

panas sinar matahari. Air tersebut

menguap ke udara dan akhirnya

terus bergerak menuju langit.

2.

G

empa bumi terjadi saat batuan di

dalam bumi mengalami tekanan

yang sangat hebat. Dua lempengan

kulit bumi saling bergesekan.

Lempengan yang dimaksud yaitu

lempeng samudra dan lempeng

benua. Ketika lempeng saling

bergesek dan bertumbukan, akan

menghasilkan gelombang dahsyat,

yang kita rasakan sebagai gempa

bumi.

3.

P

roklamasi Kemerdekaan Indonesia

merupakan peristiwa bersejarah.

Peristiwa harus diumumkan ke

seluruh penjuru dunia. Oleh karena

itu, beberapa saat setelah proklamasi

itu dibacakan oleh Soekarno-Hatta,

berbagai usaha dilakukan oleh para

perjuang.

138

Kelas VIII SMP/MTs

B. Tuliskanlah masing-masing dua cuplikan teks eksplanasi yang berpola

kronologis dan kausalitas. Jelaskan alasan ataupun bukti-buktinya. Lakukan

secara berkelompok. Cantumkan sumber-sumber kutipan tersebut.

Pola Tulisan

Kutipan

Sumber

Alasan/Bukti-

bukti

1. Kronologis

2. Kausalitas

2. Struktur Teks Eksplanasi

T

eks eksplanasi dibentuk oleh bagian-bagian tertentu. Perhatikan kembali

contoh teks tentang sejarah Kabupaten Bandung di depan. Struktur tersebut

diawali dengan pengenalan fenomena, rangkaian peristiwa, hingga ulasan.

Berikut penjelasannya.

a.

I

dentifikasi fenomena, mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan.

Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan fenomena-

fenomena lain.

Contoh:

A

wal pemerintahan Kabupaten Bandung, dimulai sejak Piagam Sultan Agung

Mataram pada tanggal 20 April 1641. Tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari

jadi Kabupaten Bandung.

b.

P

enggambaran rangkaian kejadian, sebagai perincian atas kejadian yang

relevan dengan identifikasi fenomena. Bagian ini dapat disusun dengan pola

kausalitas ataupun kronologis.

139

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 5 Bahasa Indonesia

Contoh:

1)

P

ada tahun 1575 yang berkuasa di daerah ini adalah pemerintahan Islam.

Dilanjutkan pemerintahan Mataram (1621–1677) dan pemerintahan

Belanda. Pada saat Mataram berkuasa itulah, nama keprabuan diubah

menjadi kabupaten. (kronologis)

2)

S

emua produsen dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga disebut

organisme autotrof. Sebagai produsen, tumbuhan hijau menghasilkan

makanan melalui proses fotosintesis. Makanan dimanfaatkan oleh tumbuhan

itu sendiri maupun makhluk hidup lainnya. Dengan demikian, produsen

merupakan sumber energi utama bagi organisme lain, yaitu konsumen.

(kausalitas)

c.

U

lasan, berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian

yang dipaparkan sebelumnya.

Contoh:

Dengan demikian tropisme sesungguhnya merupakan gerak dari bagian tumbuhan

yan

g disebabkan adanya rangsangan. Hal itu ternyata berbeda dengan gerak pasti,

arah gerak tropisme bergantung pada arah datangnya rangsangan.

Struktur Teks Eksplanasi

140

Kelas VIII SMP/MTs

Kegiatan 5.6

C.

1.

B

acalah teks di bawah ini!

2.

D

engan berdiskusi, tentukan bagian-bagian dari struktur teks tersebut!

3.

S

impulkan pula struktur teks tersebut berdasarkan kejelasan dan

kelengkapannya!

Bagian-Bagian Teks

Penunjukan Isi

a. Identifikasi fenomena

b. Proses kejadian

c. Ulasan

Simpulan

....

Perlawanan Ulama Pejuang: Pangeran Diponegoro

P

ada tahun 1825 Belanda bermaksud menyambung dan memperlebar

jalan melalui tanah makam leluhur Pangeran Diponegoro dengan tidak minta

izin lebih dulu kepada Pangeran Diponegoro. Hal itu menyebabkan Pengeran

Diponegoro marah karena mengesampingkan beliau sebagai wali raja sekaligus

ulama kharismatis dari Kesultanan Yogyakarta.

P

ada waktu diadakan pemasangan pancang-pancang oleh suruhan Belanda,

pancang-pancang itu dicabuti oleh suruhan Pangeran Diponegoro. Wakil

Belanda, Residen Smissaert, meminta Pangeran Mangkubumi (paman Pangeran

Diponegoro) untuk memanggil Pangeran Diponegoro. Setelah Pangeran

Mangkubumi bertemu dengan Pangeran Diponegoro, ia malah bergabung

dengan Pangeran Diponegoro untuk melakukan perlawanan. Pada tanggal 20 Juli

1825 rumah kediaman Pengeran Diponegoro di Tegalrejo diserang dan dikepung

oleh pasukan berkuda di bawah pimpinan Chevalier dengan maksud untuk

menangkap Pengeran Diponegoro.

D

alam pertempuran itu Pangeran Diponegoro dan Pangeran Mangkubumi

lolos. Namun, rumah Pangeran Diponegoro dibakar oleh Belanda. Sejak

itu Pengeran Diponegoro bertekad melawan Belanda untuk menegakkan

kemerdekaan dan keadalian dari kaum penjajah.

141

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 5 Bahasa Indonesia

P

erjuangan Pangeran Dipenogoro mendapat simpati luas. Para pengikutnya

pun bertambah banyak. Oleh karena itu, pasukan Pangeran Diponegoro dibagi

menjadi beberapa batalyon dan setiap batalyon diberi nama sendiri misalnya

Turkiya, Arkiya, dan sebagainya.

D

alam peperangannya, Pangeran Diponegoro mempergunakan sistem

gerilya. Mereka tidak pernah mengadakan penyerangan secara besar-besaran.

Akan tetapi, hanya degan perang lokal secara sporadis. Siasat ini ternyata sangat

efektif dan menjadikan Belanda kewalahan.

U

ntuk menghindari serbuan Belanda, Pangeran Diponegoro memindahkan

pusat pertahanannya ke Daksa (sebelah barat laut Yogyakarta). Selanjutnya

serangan-serangan terhadap Belanda dilakukan dari Daksa sebagai pusat

pertahanan yang baru. Bersamaan dengan itu, atas desakan rakyat, para

bangsawan dan ulama, Pangeran Diponegoro mengangkat dirinya sebagai kepala

negara dengan gelar “Sultan Abdulhamid Herucakra Amirulmukminin Sayidin

Panatagama Kalifatullah Tanah Jawa”. Setelah diadakan penobatan, didirikanlah

pusat negara, yakni Plered dengan pertahanan yang kuat. Hal itu dilakukannya

untuk menjaga kemungkinan apabila mendapat serangan dari pihak Belanda

yang mungkin muncul sewaktu-waktu. Pertahanan daerah Plered ini ditangani

oleh Kerta Pengalasan.

U

saha untuk memperkuat pertahanan di Pelred itu ternyata cukup efektif.

Pada tanggal 9 Juni 1826, dengan kekuatannya yang besar, Belanda berusaha

menyerang Plered. Usaha Belanda itu tidak berhasil. Selanjutnya untuk

meningkatkan pertahanan di Plered, Kerta Pengalasan diganti oleh dua orang

pemuda yang gagah berani yaitu Sentot yang bergelar Ali Basah Prawiradirja dan

Prawirakusuma yang kedua-duanya masih berusia 16 tahun.

P

ada permulaan Juli 1826 Belanda mengulangi serangannya ke Daksa lagi.

Oleh Pangeran Diponegoro Daksa telah dikosongkan terlebih dahulu. Sewaktu

tentara Belanda kembali dari Daksa untuk menuju ke Yogyakarta dengan tiba-

tiba dihadang dan dibinasakan oleh pasukan Pengeran Diponegoro dari tempat

persembunyiannya. Setelah mendapat kemenangan itu pasukan Pangeran

Diponegoro dengan secepat kilat menghilang dari Daksa. Beberapa bulan

setelah mendapat kemenagan itu atas anjuran Kyai Mojo (penasihat Pangeran

Diponegoro, Pangeran Diponegoro mengadakan penyerangan besar terhadap

daerah Surakarta. Pada bulan Oktober 1826 pasukan Pangeran Diponegoro

menyerang Belanda di Gawok, sebelah barat daya Surakarta dan mendapat

kemenangan yang gemilang. Akan tetapi, Pangeran Diponegoro terpaksa harus

diangkut dengan tandu ke lereng Gunung Merapi karena beliau terluka.

142

Kelas VIII SMP/MTs

S

etelah sembuh dari sakitnya, pada tanggal 17 November 1826 Pangeran

Diponegoro berangkat ke Pengasih (sebelah barat Yogyakarta) untuk mengadakan

perlawanan terhadap Belanda lagi. Perlawanan antara kedua belah pihak itu

berhenti setelah diadakan gencatan senjata (10 Oktober 1827) wakil-wakil dari

kedua belah pihak mengadakan perundingan, tetapi mengalami kegagalan.

P

angeran Diponegoro mendirikan keraton di Sambirata (dekat Pengasih)

sebagai pusat negara baru. Belanda (tahun 1828) mulai mendirikan benteng-

benteng secara teratur dengan maksud untuk mempersempit daerah kekuasaan

Pangeran Diponegoro. Pada waktu Sambirata diadakan perayaan sehubungan

dengan berdirinya pusat negara baru, Belanda secara mendadak mengadakan

serangan terhadap Pangeran Diponegoro di Sambirata. Beruntung dalam serangan

itu, Pangeran Diponegoro dapat meloloskan diri ke Pangasih melanjutkan

peperangan. Sementara itu di Kroya, Sentot berhasil merampas empat ratus pucuk

senapan dan meriam beserta mesiunya serta dapat menawan beratus-ratus orang

Belanda. Akan tetapi, Kyai Mojo dapat ditangkap Belanda dalam pertempuran di

lereng Gunung Merapi.

U

ntuk menangkap Pangeran Diponegoro, Belanda mengeluarkan maklumat

(21 September 1829) yang menyatakan bahwa barang siapa dapat menangkap

Pangeran Diponegoro baik hidup atau mati akan diberi hadiah sebanyak 50.000

gulden beserta tanah dan kehormatan. Maklumat tersebut dianggap sepi oleh

rakyat yang setia terhadap pemimpinnya.

S

ejak akhir tahun 1828 kedudukan Pangeran Diponegoro menjadi makin

sulit karena beberapa sebab.Kyai Maja ditangkap oleh Belanda (12 Oktober 1828)

yang kemudian dibuang ke Manado.

S

entot terpaksa menyerah kepada Belanda dengan pasukannya (16 Oktober

1828) karena kesulitan biaya dan termakan oleh bujukan Belanda. Kecuali itu,

banyak bangsawan pengikut Pangeran Diponegoro kembali ke keraton, karena

tidak tahan menderita akibat kekejaman Belanda terhadap keluarga mereka. Istri

Pangeran Diponegoro (R.A Ratnaningsih) beserta puteranya tertangkap oleh

Belanda (14 Oktober 1829).

O

leh karena usaha Belanda tersebut tidak dapat mematahkan perlawanan

Pangeran Diponegoro, Belanda menawarkan perundingan kepada Pangeran

Diponegoro ( tahun 1830) bertempat di markas Belanda Magelang dengan janji

bila perundingan itu mengalami jalan buntu, Pangeran Diponegoro boleh kembali

dengan bebas.

143

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 5 Bahasa Indonesia

O

leh Pangeran Diponegoro tawaran itu diterima. Sehari sesudah Lebaran (28

Maret 1830) Pangeran Diponegoro beserta pengikut-pengikutnya memasuki kota

Magelang untuk mengadakan kunjungan kehormatan dan persahabatan dengan

Jenderal de Kock. Pangeran Dipenogoro diterima Jenderal de Kock dengan penuh

kehormatan di ruang kerjanya. Ketika Jenderal de Kock menanyakan syarat

apa yang diinginkan, Pangeran Diponegoro menghendaki negara merdeka dan

menjadi pimpinan mengatur agama Islam di Pulau Jawa.

J

enderal de Kock menolaknya dan melarang Pangeran Diponegoro

meninggalkan ruangan. Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda yang

ternyata telah menyiapkan penyergapan secara rapi. Dengan demikian, Belanda

menjalankan pengkhianatan yang kesekian kalinya. Selanjutnya dengan pengawal

yang ketat, Pangeran Diponegoro dibawa ke Batavia lalu dibuang ke Manado

kemudian dipindahkan ke Benteng Rotterdam di Makassar sampai wafatnya (8

Januari 1855). Jenazahnya dimakamkan di Kampung Melayu, Makasar.

(Sumber: dosenpendidikan.com dengan beberapa penyesuaian)

D.

1.

P

resentasikan pendapat kelompokmu itu di depan kelompok lain!

2.

M

intalah mereka untuk memberikan tanggapan dengan berpedoman

pada format berikut!

Nama Penanggap

Isi Tanggapan

Ketepatan

Kelengkapan

Kejelasan

Tugas Individu

1.

B

acalah contoh teks eksplanasi baik dari surat kabar, majalah, buku, maupun

dari internet!

2.

A

nalisislah struktur teks tersebut!

144

Kelas VIII SMP/MTs

3.

L

aporkanlah hasil kegiatan itu dalam format seperti berikut!

L

ampirkan guntingan teks yang menjadi sumber analisisnya.

J

udul teks : ....

P

enulis : ....

Sumber : ....

Struktur Teks

Bagian-Bagian

Teks Isi

a. Identifikasi fenomena

b. Proses kejadian

c. Ulasan

Simpulan

. . . .

Lampiran teks

. . . .

3. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

T

eks eksplanasi memiliki kaidah-kaidah kebahasaan yang relatif berbeda

dengan teks lain. Kaidah-kaidah yang dimaksud sebagai berikut.

a.

M

enggunakan konjungsi kausalitas, antara lain,

sebab, karena, oleh sebab

itu, oleh karena itu, sehingga.

145

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 5 Bahasa Indonesia

Contoh:

K

erusakan hutan yang terjadi di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, telah

mengakibatkan

bencana banjir dan tanah longsor. Kerusakan tersebut disebabkan

oleh maraknya penebang liar yang mengakibatkan menurunnya fungsi hutan

sebagai resapan air. Kerusakan hutan tersebut juga disebabkan

oleh pemilik hak

pengusahaan hutan (HPH) dalam melakukan reboisasi.

b

.

M

enggunakan konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti

kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.

Contoh:

B

erdasarkan piagam itu, Sultan Agung diangkat Tumenggung

Wiraangunangun sebagai Bupati Bandung. Ketika itu, pemerintahan Kabupaten

Bandung berpusat di daerah Krapyak atau Bojongasih. Tepatnya, di tepi Sungai

Cikapundung, dekat muaranya yaitu Sungai Citarum. Nama Krapyak kemudian

berganti menjadi Citeureup. Nama itu hingga kini tetap abadi menjadi salah satu

nama desa di Dayeuhkolot

c.

M

enggunakan kata benda yang merujuk pada jenis fenomena, bukannya

pada kata ganti penceritanya. Kata ganti yang dimaksud, misalnya,

Kabupaten Bandung, burung, gerhana, kesenian daerah, perkembangan

budaya Papua.

d

.

Di d

alam teks itu pun sering dijumpai kata teknis atau peristilahan, sesuai

dengan topik yang dibahasnya.

Contoh:

T

erpuruknya

industri pariwisata

saat ini, ternyata telah mendorong

masyarakat perdesaan melirik sektor pertanian. Banyak pemuda atau pasangan

muda yang dulu bekerja di kota seperti Denpasar, Sanur atau Kuta, kemudian

memilih pulang ke kampung. Pasalnya, krisis akibat terpuruknya pariwisata itu

tidak hanya dirasakan industri pariwisata, tetapi juga sektor kerajinan tangan dan

peternakan.

K

ata-kata yang bergaris bawah merupakan kata-kata teknis sektor usaha dan

bidang ekonomi.

146

Kelas VIII SMP/MTs

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Kegiatan 5.7

A.

B

uktikan berdasarkan kaidah-kaidah kebahasaannya bahwa cuplikan-

cuplikan teks di bawah ini merupakan bagian dari teks eksplanasi! Lakukan

secara berkelompok.

Cuplikan Teks

Bukti Kebahasaan

1. Ekosistem yang seimbang,

keberadaannya dapat bertahan

lama; kesinambungannya

dapat terpelihara. Perubahan

ekosistem dapat memengaruhi

keseimbangannya. Keseimbangan

lingkungan dapat terganggu bila

terjadi pengurangan fungsi atau

hilangnya faktor-faktor yang ada.

Penyebabnya bisa berupa ulah

manusia dan peristiwa-peristiwa

alam.

147

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 5 Bahasa Indonesia

2. Kehidupan di bumi dimulai di

lautan, hal ini ditunjukkan dengan

adanya hewan sederhana yang

hidup di dalam air dan lautan.

Selanjutnya organisme-organisme

tersebut menuju air tawar dan

akhirnya ke daratan. Beberapa

jenis di antaranya ada yang

kembali ke lautan. Perpindahan

kehidupan dari air ke darat

dibuktikan dengan adanya sisik

pada burung, metamorfosis katak

dan lain sebagainya. Menurut

dugaan bahwa ikan berevolusi

menjadi amfibi, amfibi menjadi

reptilia, reptilia menjadi mamalia

dan burung.

3. Karena perubahan lingkungan,

habisnya makanan, adanya

penyakit dan faktor lain, jumlah

populasi secara berkala akan

berkurang, penyimpangan dapat

memengaruhi variabilitas dari sisa

populasi. Jika populasi meningkat

lagi, frekuensi sejumlah tertentu

dapat jauh berbeda dengan

frekuensi sebelum penurunan

jumlah populasi.

B.

1.

P

erhatikan kembali teks eksplanasi yang telah kamu baca!

2.

C

atatlah kaidah-kaidah kebahasaan yang tampak dominan pada teks

tersebut secara berkelompok!

3.

L

aporkanlah hasilnya dalam format berikut!

J

udul teks

: ....

Penulis

:

....

S

umber

: ....

148

Kelas VIII SMP/MTs

Kaidah Kebahasaan

Kutipan Teks

D. Menulis Teks Eksplanasi

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: Menyajikan

informasi dan data dalam bentuk teks eksplanasi tentang suatu fenomena

secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur unsur kebahasaan atau

aspek lisan.

1. Pola-Pola Pengembangan Teks Eksplanasi

T

eks eksplanasi dapat disusun dengan berbagai pola, yaitu dengan pola

kronologis dan kausalitas. Kedua pola itu dapat pula divariasikan penyusunannya.

Kedua pola itu bisa saling melengkapi. Di samping itu, mungkin pula hal itu

terselingi dengan pola-pola lainnya, seperti pola definisi, ilustrasi, dan umum-

khusus.

Kegiatan 5.8

A.

1.

B

acalah sebuah teks eksplanasi, baik itu yang kamu peroleh dari buku

pelajaran, internet, maupun dari sumber-sumber lainnya!

2.

J

elaskanlah pola-pola pengembangan teks tersebut untuk setiap

paragrafnya dengan diskusi kelompok!

2.

Sa

jikanlah dalam format seperti berikut!

3.

S

impulkan pula pola umum yang menandai teks tersebut!

J

udul teks

: ....

S

umber

: ....

Paragraf ke-

Pola Pengembangan

1

2

Dst.

Simpulan

....

149

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 5 Bahasa Indonesia

4.

L

aporkanlah hasil diskusi kelompokmu itu dalam forum diskusi kelas

untuk menyamakan persepsi tentang pola-pola pengembangan teks

tersebut!

B.

S

usunlah kalimat-kalimat di bawah ini dengan pola-pola pengembangan

yang benar!

No.

Kalimat-Kalimat

Urutan yang Benar

1.

a. Majunya ilmu pengetahuan dan teknologi

(iptek) sangat memengaruhi kehidupan

manusia.

b. Akibatnya tanah menjadi gundul,

kemudian erosi, akhirnya tanah longsor

dan menimbulkan banyak korban.

c. Adanya mesin potong yang canggih,

manusia dapat menebang hutan

seenaknya.

d. Kemajuan iptek tanpa kepedulian manusia

tentu akan merusak lingkungan.

e. Bangsa Indonesia sekarang ini sedang

berupaya untuk melestarikan lingkungan

hidup.

2.

a. Keseimbangan lingkungan secara alami

dapat berlangsung karena beberapa hal.

b. Keseimbangan lingkungan itu dapat

terganggu bila terjadi perubahan.

c. Salah satu faktor penyebab gangguan

adalah polusi di samping faktor-faktor

yang lain.

d. Perubahan yang dimaksud berupa

pengurangan fungsi dari komponen atau

hilangnya sebagian komponen yang dapat

menyebabkan putusnya mata rantai dalam

ekosistem.

150

Kelas VIII SMP/MTs

2. Langkah-Langkah Menulis Teks Eksplanasi

T

eks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terjadinya peristiwa

dengan sejelas-jelasnya. Dalam penyusunannya, teks eksplanasi umumnya

berpola kronologis ataupun kausalitas. Secara umum teks eksplanasi dimulai

dengan identifikasi fenomena, rangkaian peristiwa, dan diakhiri dengan ulasan/

penyimpulan.

L

angkah-langkah penyusunannya sebagai berikut.

a

.

M

enentukan topik atau suatu kejadian yang menarik, dikuasai, dan aktual.

b

.

M

enyusun kerangka teks, yakni dengan mengembangkan topik utama

ke dalam rincian-rincian topik yang lebih spesifik. Topik-topik itu dapat

disusun dengan urutan kronologis atau kausalitas.

F

enomena/kejadian: .....

Struktur Teks

Eksplanasi

Rincian Topik

1) Identifikasi

fenomena

(kejadian)

a) ....

b) ....

c) .... dst.

2) Proses kejadian

a) ....

b) ....

c) .... dst.

3) Ulasan

a) ....

b) ....

c) .... dst.

c.

M

engumpulkan bahan, berupa fakta atau pendapat para ahli terkait

dengan kejadian yang dituliskan dari berbagai sumber, misalnya melalui

observasi lapangan ataupun dengan studi literatur.

d

.

M

engembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi

yang lengkap dan utuh dengan memperhatikan struktur bakunya:

identifikasi fenomena/kejadian, proses kejadian, dan ulasan. Perhatikan

pula kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku pada teks ekspalansi.

151

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 5 Bahasa Indonesia

Kegiatan 5.9

A.

1.

D

aftarlah topik yang berkaitan dengan sebuah kejadian alam, sosial,

ataupun budaya yang ada di sekitarmu!

2.

S

usunlah topik-topik secara runtut ke dalam struktur eksplanasi, seperti

identifikasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan!

3.

K

embangkan kerangka itu menjadi sebuah teks eksplanasi dengan

memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaannya yang benar!

B.

L

akukanlah silang baca dengan salah seorang teman dengan menggunakan

rubrik penilaian berikut!

Rubrik Penilaian Teks Eksplanasi

No.

Aspek

Deskripsi

Ya

Tidak

1.

Ketepatan jenis teks

Apakah karangan itu berupa

teks eksplanasi?

2.

Struktur teks

Apakah teks itu memuat

identifikasi fenomena, proses

kejadian, dan ulasan?

3.

Keterpaduan teks

Apakah antara paragraf satu

dengan paragraf lainnya saling

berkaitan?

4.

Kaidah-kaidah

kebahasaan

Apakah tidak ada kesalahan

penggunaan kata dan struktur

kalimatnya?

5.

Ketepatan penulisan

ejaan dan tanda baca

Apakah tidak ada kesalahan

dalam penulisan ejaan dan

tanda baca?

Aku Bisa

L

engkapilah tabel di bawah ini dengan benar, sesuai dengan tingkat

penguasaanmu terhadap materi-materi dalam bab ini!

152

Kelas VIII SMP/MTs

Pokok Bahasan

Tingkat Penguasaan

A

B

C

D

1. Menentukan ciri-ciri teks eksplanasi.

2. Meringkas teks eksplanasi.

3. Menelaah isi, struktur, dan kaidah teks

eksplanasi.

4. Menulis teks eksplanasi.

Keterangan:

A = sangat dikuasai

B = dikuasai

C = cukup dikuasai

D = tidak dikuasai

A

pabila masih ada bahasan yang belum kamu kuasai, pelajarilah kembali

dengan lebih baik bahasan tersebut. Bertanyalah kepada guru, orang tua, ataupun

kepada teman tentang permasalahan tersebut. Baca pula berbagai sumber untuk

lebih meningkatkan penguasaanmu pada materi lain.